SOAL
1. Mengapa
bunyi Sumpah Pemuda butir ke-3 :”menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”
bukan “mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia” seperti bunyi butir Sumpah
Pemuda yang lain?
2. Mengapa
bahasa Indonesia (bahasa Melayu ragam rendah/pasar-pada saat itu) dapat sarana
utama dalam melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan?
3. Jelaskan
makna tonggak-tonggak perkembangan bahasa Indonesia berikut dalam membangkitkan
semangat nasionalisme!
a. Berdirinya
Taman Bacaan Rakyat tahun 1908
b. Sumpah
Pemuda tahun 1928
c. Ditetapkannya
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara pada UUD 1945
d. Disyahkannya
EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah tahun 1972
e. Adanya
kongres Bahasa Indonesia I sd IX
4. Apa
saja yang harus Anda lakukan sebagai generasi muda dalam mempertahankan bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional?
5. Pada
saat ini bahasa Indonesia berkembang dalam berbagai ragam bahasa. Bagaimana pendapat
Anda terhadap kondisi tersebut?
6. Identifikasilah
bentuk-bentuk pelanggaran penggunaan bahasa Indonesia berdasarkan UU No 24
Tahun 2009 pasal 26 s.d. 40!
7. Bagaimanakah
cara Anda sebagai generasi muda dalam ikut serta melaksanakan pengembangan,
pembinaan, dan perlindungan terhadap bahasa Indonesia?
8. Pada
beberapa sekolah (khususnya yang berstatus RSBI), bahasa Inggris digunakan
sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Hal ini bertentangan dengan
Pasal 25 ayat 3 UU No 24/2009 yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi Negara digunakan sebagai pengantar dalam dunia pendidikan.
Bagaimana sikap Anda terhadap kasus tersebut?
9. Jelaskan
maksud slogan “Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar”!
10. Apakah
yang Anda ketahui tentang penggunaan bahasa Indonesia yang tidak santun?
Tunjukkan beberapa contoh dan bagaimana memperbaikinya!
JAWAB
1. Karena,
lebih memilih pada butir ketiga menganggap sesuatu yang luar biasa dan bunyinya
menjunjung bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional yang kedudukannya berada di atas
bahasa-bahasa daerah dan sebagai bahasa pemersatu suku-suku bangsa di seluruh
nusantara.
2. Karena,
bahasa indonesia berakar dari bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca
tidak mengurangi fungsi bahasa daerah. Perhalusan struktur kata-kata dalam
bahasa indonesia menunjukkan keelokan, kelugasan, dan kecerdasan para anak
bangsa meremajakan bahasa Indonesia, tak heran negara yang saat itu sedang
menjajah sempat memimpikan bahasa indonesia merupakan bagian dari warisan
budayanya. Dan Indonesia berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan yang
terakhir dikendalikan oleh Jepang. Karenanya, bahasa Indonesia salah satu
pemersatu bangsa yang sangat heterogen, kerangkanya sama yang berbeda adalah
semangat dan jiwa barunya.
3. a.
Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku
bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat),
yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini
menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun
bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu
penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
b.
Sumpah Pemuda merupakan sebuah bukti autentik bagaimana bangsa Indonesia
dilahirkan. Pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda dikumandangkan menandai
bersatunya seluruh elemen pemuda untuk mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia
yang kuat, bersatu, dan penuh idealisme tinggi. Dalam kongres tersebut
mencuatlah sebuah idealisme untuk memersatukan segenap elemen bangsa guna mendukung
kemerdekaan bangsa Indonesia dalam satu kesatuan yang nyata dan ideal.
c.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, bahasa berperan sebagai bahasa resmi
kenegaraan. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945,
yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara. Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai pembangkit semangat kebangsaan dan
rasa nasionalisme. Bahasa Indonesia juga menjadi sarana pencerdasan bangsa
melalui lembaga-lembaga pendidikan yang berkembang di tanah air dan menjadi
mata pelajaran wajib.
d.
Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto Presiden Republik Indonesia meresmikan
penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurkan (EYD) melalui pidato
kenegaraan di hadapan sidangsidingang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden
No. 57 tahun 1972. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan
Nusantara).
e.
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang diselenggarakan
pada tahun 1928 di Jakarta. Pada hal sebelumnya, yaitu tahun 1926, telah pula
diadakan kongres pemuda yang tepat penyelenggaraannya juga di Jakarta. Berlangsungnya
kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi perkembangan politik, melainkan
juga bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Peristiwa ini dianggap
sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang sebenarnya, bahasa Indonesia
sebagai media dan sebagai simbol kemerdekaan bangsa.
4. Kita
sebagai generasi muda bangsa Indonesia, bertugas untuk melestarikan dan menjaga
penggunaan bahasa Indonesia, dengan cara menggunakannya dalam percakapan
sehari-hari, sehingga orang-orang di sekitar kita bisa ikut berbicara dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang benar, berawal dari diri kita sendiri terlebih
dahulu. Jangan sampai dibiarkan terus seperti ini, eksistensi bahasa indonesia
menjadi semakin tergeser dengan keberadaan bahasa-bahasa gaul indonesia/kebarat-baratan
tersebut. Dan memperkenalkan beraneka ragam bahasa yang kita miliki kepada
dunia karena merupakan suatu kebanggan bagi bangsa kita yang telah memiliki
ragam bahasa daerah terbanyak di seluruh dunia.
5. Menurut
saya, ragam bahasa yang beraneka macam itu
masih tetap disebut “bahasa Indonesia” karena dapat memahami dan mengenali
beberapa perbedaan dalam perwujudan bahasa Indonesianya. Dalam bahasa Indonesia
terdapat aneka ragam bahasa yang timbul akibat pengaruh dari berbagai hal yang
berhubungan dengan penutur bahasa dan sarana atau media yang digunakan. Di
Indonesia terdiri atas berbagai suku dan setiap daerah memiliki bahasa yang
berbeda seperti yang disebut dialek. Maka dari itu, kita harus mempelajari
bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan agar menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Serta tidak juga melupakan bahasa ibu yang mereka terima sejak
lahir dan menjadikan kita tahu sejauh mana pengetahuan tentang bahasa Indonesia
sendiri. Karena, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa persatuan dan
sebagai bahasa negara Indonesia.
6. Implementasi tentang penggunaan
bahasa Indonesia ini sesungguhnya belum mencapai kesempurnaan. Salah satu
surat kabar daerah mengabarkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
berpidato dalam bahasa Inggris dalam pembukaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM)
ke-16 Gerakan Non-Blok di Nusa Dua, Bali. Berita ini tidak hanya menuai kritik
karena Presiden Republik Indonesia telah melanggar. Presiden tidak hanya sebagai
tauladan tetapi juga ikon yang akan mengenalkan bahasa Indonesia ke dunia luar.
Pengenalan Indonesia dengan mengglobalkan penggunaan bahasa Indonesia dapat
dilakukan. Sehingga era global tidak lagi memengaruhi bahasa Indonesia, tetapi
sebaliknya bahasa Indonesia mengambil peluang pada era ini untuk menjadi
bahasa yang digunakan secara global. Dipaparkan bahwa bahasa Indonesia
wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau
permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha,
lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara
Indonesia atau badan hukum Indonesia. Sebagai contoh kecil di Ibukota Jakarta,
tidak sedikit ditemukan nama-nama bangunan yang masih menggunakan bahasa asing
seperti gedung Park Hotel, Grand Indonesia Shoping Town, Pacific Place, Jakarta
Convention Center, merek dagang seperti Exelco Cafe , Marina UV White, dan
lain-lain. Menunjukkan bahwa pusat-pusat perekonomian di Indonesia mampu
bersaing dengan bangsa asing. Tanpa menggunakan bahasa asing, bangsa Indonesia
bisa leluasa mempromosikan produk dan karyanya untuk menarik selera konsumen.
Jika kecintaan akan produksi Indonesia telah tumbuh dan berkembang, maka
persaingan pasar bebas pun dapat dikendalikan. Di Indonesia, kini telah
hadir sekolah rintisan berstandar internasional atau yang disingkat dengan RSBI.
Keberadaan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) telah
menimbulkan segala bentuk kekhawatiran. Dari sudut pandang kebahasaan,
rintisan sekolah bertaraf internasional telah memicu keengganan siswa dan guru
menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Bahasa Indonesia
mempunyai peran yang sangat penting sebagai bahasa Nasional dan bahasa resmi
dalam kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional,
pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa
media massa.
- Menurut saya sebagai generasi muda bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa yang mengglobal di tengah-tengah era globalisasi, dapat mengatur peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional. Tujuan pengembangan kosakata ini untuk mengurangi penggunaan istilah asing di masyarakat. Sehingga, jika sudah ditemukan padanan kata tersebut ke dalam bahasa Indonesia, maka penggunaan istilah asing akan sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Selain itu, juga dilakukan perlindungan kepada bahasa agar tidak punah, baik itu bahasa daerah maupun bahasa nasional itu sendiri (bahasa Indonesia). Program pembinaan yang lebih terkait pada pengguna dan penggunaan. Salah satunya membina bahasa Indonesia supaya tetap berkembang dan bercita-cita menjadi bahasa dunia. Bahasa Indonesia itu harus dibina khususnya penuturnya, bagaimana menyadarkan orang, meningkatkan sikap positif orang agar cinta pada bahasa Indonesia, sehingga dalam bekomunikasi lebih senang menggunakan bahasa Indonesia.
8. Menurut
saya, keberadaan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) telah
menimbulkan segala bentuk kekhawatiran. Dari sudut pandang kebahasaan,
rintisan sekolah bertaraf internasional telah memicu keengganan siswa dan guru
menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Sekolah RSBI hanya
ditujukan kepada orang yang mampu saja seperti golongan orang kaya yang hanya
memandang derajat hidupnya serba mewah, memikirkan gengsi dan kebanyakan
keturunan orang cina. Memang di dalam sekolah RSBI diwajibkan berbicara bahasa
Inggris sehari-hari kepada guru ataupun sesama siswa. Kenyataan yang ironi,
bahasa Indonesia tidak dijadikan mata pelajaran di RSBI, kemudian pemerintah
mengetahui kenyataan tersebut menjadikan bahasa Indonesia sekarang diajarkan
sebagai mata pelajaran di RSBI. Namun, bagi siswa di RSBI tidak bisa menerima
dan menyerap materi secara mudah juga berbicara menggunakan bahasa Indonesia
susah bagi mereka. Adanya RSBI tidak bia dinikmati oleh anak yang kurang mampu
padahal mereka ingin mereka belajar bahasa Inggris untuk menambah pengetahuan.
Kita juga harus mempelajari bahasa Inggris jika seandainya ada pertukaran
pelajar/bisa menuntut ilmu di luar negeri dan untuk masa depan kita nantinya.
Tidak menutup kemungkinan kita bisa berbicara bahasa Inggris dan bisa
menjadikan kita lebih mendunia karena, di luar negeri sana berbicara bahasa
Inggris dalam acara yang bersifat resmi keseluruhan menggunakan bahasa Inggris.
Kita wajib menjaga, melindungi, dan mengembangkan bahasa Indonesia di dalam
maupun di luar negeri, terbukti saat ini di negara tetangga seperti Malaysia
dan Australia sekarang sudah membuka mata pelajaran bahasa Indonesia di
perguruan tinggi dan berencana melakukan penarikan guru di Indonesia untuk mengajar
di sana dengan bayaran gaji tinggi. Maka jangan sampai mengajar di sana, lebih
baik menolak tawaran tersebut dan mengajar di Indonesia sendiri. Karena, bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara dan merupakan identitas Nasional jangan sampai
bahasa Indonesia direbut/diklaim oleh negara lain.
9. Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar harus sesuai dengan konteks situasi
kondisi dan disesuaikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika kita berada
dalam sebuah acara resmi seperti pidato dan rapat kenegaraan menggunakan bahasa
kenegaraan. Seandainya kita sedang berbicara dengan orang tua/orang yang lebih
tua daripada kita hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang sopan santun dan
halus, sedangkan saat bersama teman sebaya, kakak, dan saudara bisa dengan
bahasa yang sewajarnya dan masih santun. Maka dari itu dalam kehidupan
sehari-hari kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sangat ironis memang, para pemuda
zaman sekarang seolah sudah tidak berminat lagi untuk menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, yang mana pada dasarnya adalah bahasa nasional
Negara kita ini. Rasa nasionalis memang harus kita pupukan sedini mungkin
terhadap generasi kita, terutama dalam masalah bahasa, karena belakangan banyak
bahasa-bahasa yang dibuat-buat yang tidak jelas apa tujuannya
10. Menurut
saya, penggunaan bahasa Indonesia yang tidak santun saat kita tidak menngunakan
bahasa yang sopan dan bertata krama yang baik kepada orang tua. Ketidaksantunan
berbahasa banyak ditemukan dalam kehidupan sehari, baik secara lisan maupun
tulisan. Ketidaksantunan berbahasa tidak hanya dilakukan oleh masyarakat tak
berpendidikan, tetapi juga oleh masyarakat yang berpendidikan (kaum intelektual).
Banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat berpendidikan tidak
santun dalam berbahasa. Bahkan, masyarakat seperti anggota dewan pun banyak
ditemukan menggunakan bahasa yang tidak santun. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang sebenarnya juga tidak menjamin
santun atau tidaknya seseorang dalam berbahasa. Contohnya adalah bodoh,
pantengong, sialan, acapkali terucap dari kalangan berpendidikan. Kata tersebut
digunakan kepada lawan bicaranya, misalnya, lawan politiknya, atasan kepada
bawahannya, dosen kepada mahasiswa, atau guru kepada murid. Pemakaian bahasa
yang tidak santun tersebut tentu saja disebabkan oleh ketidakmampuan orang
tersebut mengendalikan amarahnya dan keinginan orang tersebut untuk meluapkan rasa
bencinya kepada orang lain, sehingga dirasakan adanya pembebasan dari segala
bentuk dan situasi yang tidak mengenakkan.
Memperbaikinya
dengan cara mengajarkan dan mempelajari bahasa Indonesia sedini mungkin dan
bahasa ibu yang diterima sejak lahir. Peran dari orang tua sangat penting untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar kemudian masuk ke lingkungan
sekolah mulai mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang bahasa Indonesia.
Jangan sampai terpengaruh pada lingkungan sosial yang dapat menimbulkan dampak
negatif dalam berbicara bahasa Indonesia takutnya bahasa Indonesia akan
tercampur dengan bahasa yang disebut bahasa gaul. Karena, menjadikan kita tidak
mengerti dengan apa yang diucapkan dan mengubah tatanan penggunaan bahasa
Indonesia. Mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
harus sesuai dengan konteks situasi kondisi, disesuaikan oleh Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) dan berpedoman dalam pembentukan istilah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar