Pages

Rabu, 02 Juli 2014

Bahasa Indonesia



SOAL

1.      Mengapa bunyi Sumpah Pemuda butir ke-3 :”menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” bukan “mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia” seperti bunyi butir Sumpah Pemuda yang lain?

2.      Mengapa bahasa Indonesia (bahasa Melayu ragam rendah/pasar-pada saat itu) dapat sarana utama dalam melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan?


3.      Jelaskan makna tonggak-tonggak perkembangan bahasa Indonesia berikut dalam membangkitkan semangat nasionalisme!
a.       Berdirinya Taman Bacaan Rakyat tahun 1908
b.      Sumpah Pemuda tahun 1928
c.       Ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara pada UUD 1945
d.      Disyahkannya EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah tahun 1972
e.       Adanya kongres Bahasa Indonesia I sd IX

4.      Apa saja yang harus Anda lakukan sebagai generasi muda dalam mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?

5.      Pada saat ini bahasa Indonesia berkembang dalam berbagai ragam bahasa. Bagaimana pendapat Anda terhadap kondisi tersebut?

6.      Identifikasilah bentuk-bentuk pelanggaran penggunaan bahasa Indonesia berdasarkan UU No 24 Tahun 2009 pasal 26 s.d. 40!

7.      Bagaimanakah cara Anda sebagai generasi muda dalam ikut serta melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan perlindungan terhadap bahasa Indonesia?

8.      Pada beberapa sekolah (khususnya yang berstatus RSBI), bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Hal ini bertentangan dengan Pasal 25 ayat 3 UU No 24/2009 yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara digunakan sebagai pengantar dalam dunia pendidikan. Bagaimana sikap Anda terhadap kasus tersebut?

9.      Jelaskan maksud slogan “Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar”!

10.  Apakah yang Anda ketahui tentang penggunaan bahasa Indonesia yang tidak santun? Tunjukkan beberapa contoh dan bagaimana memperbaikinya!


JAWAB 

1.      Karena, lebih memilih pada butir ketiga menganggap sesuatu yang luar biasa dan bunyinya menjunjung bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional yang kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah dan sebagai bahasa pemersatu suku-suku bangsa di seluruh nusantara.

2.      Karena, bahasa indonesia berakar dari bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca tidak mengurangi fungsi bahasa daerah. Perhalusan struktur kata-kata dalam bahasa indonesia menunjukkan keelokan, kelugasan, dan kecerdasan para anak bangsa meremajakan bahasa Indonesia, tak heran negara yang saat itu sedang menjajah sempat memimpikan bahasa indonesia merupakan bagian dari warisan budayanya. Dan Indonesia berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan yang terakhir dikendalikan oleh Jepang. Karenanya, bahasa Indonesia salah satu pemersatu bangsa yang sangat heterogen, kerangkanya sama yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya.

3.      a. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
b. Sumpah Pemuda merupakan sebuah bukti autentik bagaimana bangsa Indonesia dilahirkan. Pada tanggal 28 Oktober 1928 Sumpah Pemuda dikumandangkan menandai bersatunya seluruh elemen pemuda untuk mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia yang kuat, bersatu, dan penuh idealisme tinggi. Dalam kongres tersebut mencuatlah sebuah idealisme untuk memersatukan segenap elemen bangsa guna mendukung kemerdekaan bangsa Indonesia dalam satu kesatuan yang nyata dan ideal.
c. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, bahasa berperan sebagai bahasa resmi kenegaraan. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai pembangkit semangat kebangsaan dan rasa nasionalisme. Bahasa Indonesia juga menjadi sarana pencerdasan bangsa melalui lembaga-lembaga pendidikan yang berkembang di tanah air dan menjadi mata pelajaran wajib.
d. Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurkan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidangsidingang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
e. Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta. Pada hal sebelumnya, yaitu tahun 1926, telah pula diadakan kongres pemuda yang tepat penyelenggaraannya juga di Jakarta. Berlangsungnya kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi perkembangan politik, melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang sebenarnya, bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai simbol kemerdekaan bangsa.

4.      Kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia, bertugas untuk melestarikan dan menjaga penggunaan bahasa Indonesia, dengan cara menggunakannya dalam percakapan sehari-hari, sehingga orang-orang di sekitar kita bisa ikut berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar, berawal dari diri kita sendiri terlebih dahulu. Jangan sampai dibiarkan terus seperti ini, eksistensi bahasa indonesia menjadi semakin tergeser dengan keberadaan bahasa-bahasa gaul indonesia/kebarat-baratan tersebut. Dan memperkenalkan beraneka ragam bahasa yang kita miliki kepada dunia karena merupakan suatu kebanggan bagi bangsa kita yang telah memiliki ragam bahasa daerah terbanyak di seluruh dunia.

5.      Menurut saya, ragam bahasa yang beraneka macam itu masih tetap disebut “bahasa Indonesia” karena dapat memahami dan mengenali beberapa perbedaan dalam perwujudan bahasa Indonesianya. Dalam bahasa Indonesia terdapat aneka ragam bahasa yang timbul akibat pengaruh dari berbagai hal yang berhubungan dengan penutur bahasa dan sarana atau media yang digunakan. Di Indonesia terdiri atas berbagai suku dan setiap daerah memiliki bahasa yang berbeda seperti yang disebut dialek. Maka dari itu, kita harus mempelajari bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Serta tidak juga melupakan bahasa ibu yang mereka terima sejak lahir dan menjadikan kita tahu sejauh mana pengetahuan tentang bahasa Indonesia sendiri. Karena, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa persatuan dan sebagai bahasa negara Indonesia.

6.      Implementasi tentang penggunaan bahasa Indonesia ini sesungguhnya belum mencapai kesempurnaan.  Salah satu surat kabar daerah mengabarkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato dalam bahasa Inggris dalam pembukaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-16 Gerakan Non-Blok di Nusa Dua, Bali. Berita ini tidak hanya menuai kritik karena Presiden Republik Indonesia telah melanggar. Presiden tidak hanya sebagai tauladan tetapi juga ikon yang akan mengenalkan bahasa Indonesia ke dunia luar. Pengenalan Indonesia dengan mengglobalkan penggunaan bahasa Indonesia dapat dilakukan. Sehingga era global tidak lagi memengaruhi bahasa Indonesia, tetapi sebaliknya  bahasa Indonesia mengambil peluang pada era ini untuk menjadi bahasa yang digunakan secara global. Dipaparkan bahwa bahasa Indonesia  wajib digunakan untuk nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. Sebagai contoh kecil di Ibukota Jakarta, tidak sedikit ditemukan nama-nama bangunan yang masih menggunakan bahasa asing seperti gedung Park Hotel, Grand Indonesia Shoping Town, Pacific Place, Jakarta Convention Center, merek dagang seperti Exelco Cafe , Marina UV White, dan lain-lain. Menunjukkan  bahwa pusat-pusat perekonomian di Indonesia mampu bersaing dengan bangsa asing. Tanpa menggunakan bahasa asing, bangsa Indonesia bisa leluasa mempromosikan produk dan karyanya untuk menarik selera konsumen. Jika kecintaan akan produksi Indonesia telah tumbuh dan berkembang, maka persaingan pasar bebas pun dapat dikendalikan. Di Indonesia, kini telah hadir sekolah rintisan berstandar internasional atau yang disingkat dengan RSBI. Keberadaan rintisan sekolah bertaraf  internasional (RSBI) telah menimbulkan segala bentuk kekhawatiran.  Dari sudut pandang kebahasaan, rintisan sekolah bertaraf internasional telah memicu keengganan siswa dan guru menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat penting sebagai bahasa Nasional dan bahasa resmi dalam kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.

  1. Menurut saya sebagai generasi muda bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa yang mengglobal di tengah-tengah era globalisasi, dapat mengatur  peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional. Tujuan pengembangan kosakata ini untuk mengurangi penggunaan istilah asing di masyarakat. Sehingga, jika sudah ditemukan padanan kata tersebut ke dalam bahasa Indonesia, maka penggunaan istilah asing akan sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Selain itu, juga dilakukan perlindungan kepada bahasa agar tidak punah, baik itu bahasa daerah maupun bahasa nasional itu sendiri (bahasa Indonesia). Program pembinaan yang lebih terkait pada pengguna dan penggunaan. Salah satunya membina bahasa Indonesia supaya tetap berkembang dan bercita-cita menjadi bahasa dunia. Bahasa Indonesia itu harus dibina khususnya penuturnya, bagaimana menyadarkan orang, meningkatkan sikap positif orang agar cinta pada bahasa Indonesia, sehingga dalam bekomunikasi lebih senang menggunakan bahasa Indonesia.

8.      Menurut saya, keberadaan rintisan sekolah bertaraf  internasional (RSBI) telah menimbulkan segala bentuk kekhawatiran.  Dari sudut pandang kebahasaan, rintisan sekolah bertaraf internasional telah memicu keengganan siswa dan guru menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Sekolah RSBI hanya ditujukan kepada orang yang mampu saja seperti golongan orang kaya yang hanya memandang derajat hidupnya serba mewah, memikirkan gengsi dan kebanyakan keturunan orang cina. Memang di dalam sekolah RSBI diwajibkan berbicara bahasa Inggris sehari-hari kepada guru ataupun sesama siswa. Kenyataan yang ironi, bahasa Indonesia tidak dijadikan mata pelajaran di RSBI, kemudian pemerintah mengetahui kenyataan tersebut menjadikan bahasa Indonesia sekarang diajarkan sebagai mata pelajaran di RSBI. Namun, bagi siswa di RSBI tidak bisa menerima dan menyerap materi secara mudah juga berbicara menggunakan bahasa Indonesia susah bagi mereka. Adanya RSBI tidak bia dinikmati oleh anak yang kurang mampu padahal mereka ingin mereka belajar bahasa Inggris untuk menambah pengetahuan. Kita juga harus mempelajari bahasa Inggris jika seandainya ada pertukaran pelajar/bisa menuntut ilmu di luar negeri dan untuk masa depan kita nantinya. Tidak menutup kemungkinan kita bisa berbicara bahasa Inggris dan bisa menjadikan kita lebih mendunia karena, di luar negeri sana berbicara bahasa Inggris dalam acara yang bersifat resmi keseluruhan menggunakan bahasa Inggris. Kita wajib menjaga, melindungi, dan mengembangkan bahasa Indonesia di dalam maupun di luar negeri, terbukti saat ini di negara tetangga seperti Malaysia dan Australia sekarang sudah membuka mata pelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi dan berencana melakukan penarikan guru di Indonesia untuk mengajar di sana dengan bayaran gaji tinggi. Maka jangan sampai mengajar di sana, lebih baik menolak tawaran tersebut dan mengajar di Indonesia sendiri. Karena, bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan merupakan identitas Nasional jangan sampai bahasa Indonesia direbut/diklaim oleh negara lain.

9.      Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus sesuai dengan konteks situasi kondisi dan disesuaikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika kita berada dalam sebuah acara resmi seperti pidato dan rapat kenegaraan menggunakan bahasa kenegaraan. Seandainya kita sedang berbicara dengan orang tua/orang yang lebih tua daripada kita hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang sopan santun dan halus, sedangkan saat bersama teman sebaya, kakak, dan saudara bisa dengan bahasa yang sewajarnya dan masih santun. Maka dari itu dalam kehidupan sehari-hari kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sangat ironis memang, para pemuda zaman sekarang seolah sudah tidak berminat lagi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yang mana pada dasarnya adalah bahasa nasional Negara kita ini. Rasa nasionalis memang harus kita pupukan sedini mungkin terhadap generasi kita, terutama dalam masalah bahasa, karena belakangan banyak bahasa-bahasa yang dibuat-buat yang tidak jelas apa tujuannya

10.  Menurut saya, penggunaan bahasa Indonesia yang tidak santun saat kita tidak menngunakan bahasa yang sopan dan bertata krama yang baik kepada orang tua. Ketidaksantunan berbahasa banyak ditemukan dalam kehidupan sehari, baik secara lisan maupun tulisan. Ketidaksantunan berbahasa tidak hanya dilakukan oleh masyarakat tak berpendidikan, tetapi juga oleh masyarakat yang berpendidikan (kaum intelektual). Banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat berpendidikan tidak santun dalam berbahasa. Bahkan, masyarakat seperti anggota dewan pun banyak ditemukan menggunakan bahasa yang tidak santun. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang sebenarnya juga tidak menjamin santun atau tidaknya seseorang dalam berbahasa. Contohnya adalah bodoh, pantengong, sialan, acapkali terucap dari kalangan berpendidikan. Kata tersebut digunakan kepada lawan bicaranya, misalnya, lawan politiknya, atasan kepada bawahannya, dosen kepada mahasiswa, atau guru kepada murid. Pemakaian bahasa yang tidak santun tersebut tentu saja disebabkan oleh ketidakmampuan orang tersebut mengendalikan amarahnya dan keinginan orang tersebut untuk meluapkan rasa bencinya kepada orang lain, sehingga dirasakan adanya pembebasan dari segala bentuk dan situasi yang tidak mengenakkan.
Memperbaikinya dengan cara mengajarkan dan mempelajari bahasa Indonesia sedini mungkin dan bahasa ibu yang diterima sejak lahir. Peran dari orang tua sangat penting untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar kemudian masuk ke lingkungan sekolah mulai mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang bahasa Indonesia. Jangan sampai terpengaruh pada lingkungan sosial yang dapat menimbulkan dampak negatif dalam berbicara bahasa Indonesia takutnya bahasa Indonesia akan tercampur dengan bahasa yang disebut bahasa gaul. Karena, menjadikan kita tidak mengerti dengan apa yang diucapkan dan mengubah tatanan penggunaan bahasa Indonesia. Mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar harus sesuai dengan konteks situasi kondisi, disesuaikan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan berpedoman dalam pembentukan istilah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar